Selasa, 05 Oktober 2010

Penduduk,Masyarakat, dan Kebudayaan

Nama : Annisa octaviany
Kelas  : 1ka26
Npm  : 10110925
BAB 2

Penduduk, Masyarakat & Kebudayaan

1. Mahasiswa dapat menjelaskan dinamika penduduk

          *Teori:

Pengertian dinamika penduduk sendiri mencakup perubahan jumlah, struktur dan persebaran penduduk yang diakibatkan oleh variable fertilitas, mortalitas, morbiditas, dan migrasi.

*Study Kasus

Dinamika Penduduk dan Perencanaan Pembangunan Daerah

Kebijakan kependudukan dan program pembangunan sosial dan ekonomi yang dilaksanakan Indonesia selama tiga dekade yang lalu telah berhasil  menurunkan angka kelahiran dan kematian sehingga mampu menghambat laju pertumbuhan penduduk dari 2,3% pada periode 1971-1980 menjadi 1,4% per tahun pada periode 1990-2000. Walaupun demikian, jumlah penduduk Indonesia masih akan terus bertambah. Di daerah yang pertumbuhan penduduknya telah menurun, terjadi perubahan struktur umur penduduk yang ditandai dengan penurunan proporsi anak-anak usia di bawah 15 tahun disertai dengan peningkatan pesat proporsi penduduk usia kerja dan  peningkatan proporsi penduduk usia lanjut (lansia) secara perlahan.
Sedangkan di daerah yang tingkat pertumbuhan penduduknya masih tinggi, proporsi penduduk usia 0-14 tahun masih besar sehingga memerlukan investasi  sosial dan ekonomi yang besar pula untuk penyediaan sarana tumbuh kembang, termasuk pendidikan dan kesehatan. 
Daerah yang berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk menghadapi tantangan baru dimana peningkatan yang pesat dari proporsi penduduk usia kerja akan berdampak pada tuntutan perluasan kesempatan kerja. Disamping itu telah terjadi pergeseran permintaan tenaga kerja dengan penguasaan teknologi dan  matematika, yang mampu berkomunikasi, serta mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi.  Kesemuanya ini  berkaitan dengan program bagaimana menyiapkan calon pekerja agar mempunyai kualitas tinggi,  dengan ketrampilan yang memadai.
Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja  merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja. Mereka dapat berpindah secara permanen, menjadi migran ulang-alik, menjadi migran sirkuler yakni bekerja di tempat lain dan pulang ke rumahnya sekali dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, atau menjadi migran musiman, misalnya bekerja di kota setelah musim tanam dan musim panen.
Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular, seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu, masyarakat juga menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar, anemi terutama pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan ini (kekurangan gizi menyebabkan bayi rentan terhadap infeksi).
Keluarga mempunyai tanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar anggotanya seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Oleh karenanya diperlukan pemberdayaan keluarga terutama melalui peningkatan akses terhadap informasi tentang permasalahan ini.

Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya.
 Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP.  Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal

          *Opini:
Pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan  kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat  mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.

2. Mahasiswa dapat menyebutkan 3 piramid penduduk
          *Teori:
 1) Piramida penduduk muda berbentuk limas
 3) Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
 2) Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat

          *Study Kasus

Jumlah Penduduk Indonesia Naik, Beban Negara Bertambah Berat

Jakarta. Pelita
Jumlah penduduk Indonesia hasil sementara olah cepat Sensus Penduduk 2010 mencatat 237.556.363 orang yang terdiri dari" 119.507.580 laki-laki dan 118.048.783 perempuan. Jumlah ini akan bertambah menjadi sekitar 240 juta jiwa, jika pengumpulan data dilakukan hingga akhir tahun.
Mantan Kepala BKKBN Prof Dr Haryono Suyono mengatakan, lugas BKKBN saat ini sebagai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menjadi lebih berat karena garapannya bukan saja masalah) KB tetapi Iebih luas mencakup semua masalah penduduk.
"Kita harus waspada terhadap jumlah pasangan usia subur yang meningkat, dua sampai tiga kali lebih besar dibandingkan era 1970-an."kata Haryono disela-sela Rapat * Evaluasi Program KB Nasional di Kantor BKKBN Jakarta. Rabu (26/8).
Hal lain yang perlu diwaspadai menurut Haryono dan Ketua Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Dr Sonny H, provinsi besar seperti Banten. Jawa Barat, Lampung, dan Sumatera Utara yang pertumbuhan penduduknya dipengaruhi berkembangnya industrialisasi dan perdagangan yang menarik minat penduduk muda dari wilayah lain, tetapi fertilitashya ;(TFR) tinggi.
Struktur penduduk muda tersebut rawan d*ifaj,per tambahan alamiah dengan tingkat kelahiran yang tinggi. atau rata-rata memiliki TFR naik dari 2.3 menjadi 2,6 anak seperti disebutkan dalam Survey Kesehatan dan Demografi Indonesia (SDKI) 2007.
Ketua LDFE UI Dr Sonny mengatakan, program KB ha-rus lebih digalakkan kembali Jika nantinya negara mempunyai beban ganda (double burden). "Banyangkan tahun 2050 jumlah lansia di Indonesia bisa mencapai 80juta. Jika angka kelahirannya tinggi, maka kita akan mempunyai beban ganda. Yang tua dan yang muda sama-sama membutuhkan biaya." Ujarnya.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr dr Sugiri Syarief. MPA. mengamini komentar-komentar itu. "Oleh karenanya, kita harus bekerja keras. BKKBN bersama mitra-mitra kerja harus terus bekerja keras dan membuat inovasi-inovasi." ujarnya.
Dicontohkan, saat ini BKKBN telah mengembangkan "Genre" (generasi berencana). Artinya, para remaja diberi bekal dalam merencanakan kehidupannya. "Mengatur kapan dia akan menikah, kapan akan punya anak, dan mengatur jarak kelahirannya. Semua itu untuk menyiapkan keluarga sejahtera." kata Sugiri, (dew)
          *Opini:
Daerah Jawa Barat, Lampung, dan Sumatera Utara yang pertumbuhan penduduknya dipengaruhi berkembangnya industrialisasi dan perdagangan yang menarik minat penduduk muda dari wilayah lain, tetapi fertilitashya tinggi.


3. 3.Mahasiswa dapat menjelaskan pyramid penduduk muda, penduduk tua, dan penduduk stasioner

          *Teori:
1)  Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Di waktu yang akan datang jumlah penduduk bertambah lebih banyak. Jadi penduduk sedang mengalami pertumbuhan.
2)            Piramida penduduk stasioner atau tetap berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Hal ini berarti penduduk dalam keadaan stasioner sehingga pertambahan penduduk akan tetap diwaktu yang akan datang.
3)           Piramida penduduk tua berbentuk batu nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Diwaktu yang akan datang jumlah penduduk mengalami penurunan karena tingkat kelahiran yang rendah dan kematian yang tinggi

*Study Kasus

Masalah- Masalah Yang Timbul Akibat Ledakan Penduduk antara lain:
  • Persaingan lapangan pekerjaan
Di negara yang memiliki pertumbuhan penduduk tinggi akan semakin banyak orang yang memperebutan lapangan pekerjaan. Diperkirakan harus diciptakan 30 juta lapangan pekerjaan baru setiap tahunnya jika setiap orang yang menginjak usia kerja harus memiliki pekerjaan.
  • Persaingan untuk mendapat pemukiman
Persaingan untuk mendapat permukiman yang layak. Persaingan ini terutama terjadi di daerah perkotaan yang padat, tapi tidak ada perumahan yang memadai. Dikota seperti ini, ering kita jumpai permukiman kumuh.
  • Kesempatan pendidikan
Dengan makin banyaknya bayi yang lahir setip tahunnya, tentu makin banyaknya diperlukan fasilitas sekolah dan guru yang memadai. Negara miskin, mungkin tidak bisa memenuhi fasilitas pendidikan. Sebagai hasilnya, tidak setiap anak memiliki kesempatan untuk bersekolah dan mendapatkan pendidikan yang memadai.

*Opini:
Masalah-masalah di atas dapat di kendalikan dengan adanya program KB. Karena dengan adanya program KB, pemerintah dapat menekan angka kelahiran sehingga dapat mengurangi ledakan penduduk.

0 comments:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar